Sabtu, 08 November 2008

"AKU DI SINI"

"AKU DI SINI"
Suatu malam seorang berseru "Allah!" berulang-kali hingga bibirnya menjadi manis oleh puji-pujian bagi-Nya.
Setan berkata, "Hai kau yang banyak berkata-kata, mana jawaban "Aku di sini!" (labbayka) atas semua seruan "Allah" ini? Tak satupun jawaban dari `Arsy , Berapa lama kau akan berkata "Allah" dengan wajah suram?
Ia pun patah hati dan berbaring tidur, dalam mimpi dia melihat Nabi khidir di antara dedaunan, Yang berkata, "Dengar, engkau telah berhenti memuji Tuhan, mengapa engkau sesali dzikirmu kepada-Nya? Dia menjawab, "Karena tak datang jawaban `Aku di sini', aku takut diriku di jauhkan dari Pintu-Nya."
Nabi Khidir menyahut, "Justru sebaliknya; Tuhan berfirman: Sesungguhnya `Allah' dalam dzikirmu adalah `Aku di sini'(dari)-Ku, dan sesungguhnya permohonan dan duka dan semangatmu adalah utusan-Ku kepadamu. Ketakutan dan cintamu adalah jerat untuk menangkap Karunia-Ku:Dibalik setiap `O Tuhan'-(oleh) mu selalu ada `Aku di sini' dari-Ku."
Jalaluddin ar-Rummi.

*********************
Hidup tidak pernah membatasi, tapi kita lah yang selalu membatasi hidup.
Ayat-ayat Allah tidak dibatasi oleh kitab-kitab suci atau pun Hadist,tetapi kita lah yang selalu membatasi ayat-ayat Allah.
Tak ada Ilmu mengenal Allah sebaik Ilmu Rasa, maka belajarlah Ilmu Rasa (Tasawuf)!

Tidak ada komentar: