Sabtu, 04 Oktober 2014

"Bukti Tuhan Allah itu Ada bukan nol (0) , ada walau tak tampak (sifat Batin) dan bersifat 1 = Tunggal, secara ilmu hitung (matematis)."

"Bukti Tuhan Allah itu Ada bukan nol (0) , ada walau tak tampak (sifat Batin) dan bersifat 1 = Tunggal, secara ilmu hitung (matematis)."
Bismillahirrahmanirrahim
Dalam ilmu hitung, semua angka berapapun nilainya kecuali angka nol (0)=tiada, memiliki pendamping yang tak tampak tapi di akui keberadaannya, yaitu angka "1".
misal angka "9" berarti sama dengan "9/1", 50 = 50/1, 0,001 = 0,001/1 demikian seterusnya. hal ini tidak hanya terhadap angka tetapi berlaku juga terhadap huruf, seperti
A = A/1, B = B/1, C = C/1 dan seterusnya. maka hal ini juga berlaku kepada segala bentuk materi misal "Batu" = "Batu/1",
"Manusia" = "Manusia/1" , "Budi" = "Budi/1" dan sebagainya.
Pertanyaannya mengapa "1", bukan "2", "3" atau lainnya.
Secara logika jika angka "9" pendampingnya selain "1" misal "9" sama dengan "9/2", maka nilai dari angka 2 tersebut tidak akan menjadi bernilai "2" seutuhnya dan secara matematis hasilnya akan False: "9" bukan "9/2".
demikiaan pula terhadap segala materi lainnya. misal di terapkan kepada "1Manusia" <> "1Manusia/2" hasilnya tidak akan menjadi manusia yang seutuhnya.

Hikmah dan Renungan: Bukti bahwa kita sebagai makhluk, siapapun, dimanapun, apapun, bagaimanapun, mau percaya atau ingkar, mau Iman atau Kafir,
sesungguhnya kita senantiasa berdampingan dengan yang tidak perlu terlihat tapi PASTI senantiasa ADA, senantiasa MENYAKSIKAN,
senantiasa MEMANDANG, senantiasa HADIR.. hanya terhijab oleh "/" yaitu sebagai perlambang batas wilayah teritorial antara makhluk dengan Tuhan.
Sifat Wajib Tuhan adalah 1 atau Tunggal, tidak mungkin 2 atau 3 atau lebih, dan tidak mungkin tidak ada Tuhan atau 0.
Ilustrasi secara matematis: 1Manusia = 1Manusia/1Tuhan, 2Manusia = 2Manusia/1Tuhan, 100Manusia=100Manusia/1Tuhan.
Apa yang terjadi jika Tuhan itu bukan 1? semua Manusia yang berakal pasti tahu jawabannya. "si Fulan" TIDAK MUNGKIN "si Fulan/(mempunyai) 3Tuhan".
Kemudian, “Dan Apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang AKU, maka katakanlah sesungguhnya AKU dekat,..." (Al-Baqarah: 186)
"...dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,.."(QS. Qaaf : 16)
Dekat.. bukan berarti menyatu.. ada batas atau hijab "/" sebagai perumpamaan secara matematis dan batas "Urat Lehernya" sebagai perumpamaan oleh Allah di Al-Qur'an,
yaitu bermakna hijab zhohir dunia.
perhatikan Rumus ini (berlaku di dunia): Manusia = sifat Zhohir/sifat Batin. Manusia = Manusia(sifat Zhohir)/Tuhan(sifat Batin).
Karena Allah telah menghijabkan Zhohir DIRINYA dengan Zhohir dunia, tetapi Allah menggunakan sifat Batin-Nya atau tidak tampak.
..Jika ingin mengenal Allah lebih dekat.. maka gunakan batinmu.
Wallahu A'lamu Bishowab.
Semoga bermanfaat. Iman Prasojo