Cinta tumbuh sebab adanya dua pihak saling terkait. Jadi bukan disebut cinta jika saling memisahkan. Hasil renungan dari berbagai teori cinta, semuanya terdapat unsur ikhlas "memberi" & "menerima".
Demikian pula cinta dalam dunia Islam ada unsur Syareat (memberi) & Hakekat (menerima). Jadi belumlah disebut cinta jika menjalankan Islam hanya dengan Syareat ataupun hanya dengan hakekat saja.
Apalah arti cinta jika yang dicinta tidak menerima cintanya, Bertepuk sebelah tangan. Apakah disebut cinta jika tangan yang diatas hendak memberi tapi tidak disambut oleh tangan dibawah yang menerima. Pemilik Cinta Hakiki Hanyalah Allah semata. Maka Cintailah Pemilik Cinta.
"...Barangsiapa yang mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu lengan, dan barang siapa mendekat kepada-Ku satu lengan maka Aku akan mendekat kepadanya dua lengan, dan jika ia menghadap kepada-Ku dengan berjalan maka Aku menemuinya dengan berlari.”
Iman Prasojo
Demikian pula cinta dalam dunia Islam ada unsur Syareat (memberi) & Hakekat (menerima). Jadi belumlah disebut cinta jika menjalankan Islam hanya dengan Syareat ataupun hanya dengan hakekat saja.
Apalah arti cinta jika yang dicinta tidak menerima cintanya, Bertepuk sebelah tangan. Apakah disebut cinta jika tangan yang diatas hendak memberi tapi tidak disambut oleh tangan dibawah yang menerima. Pemilik Cinta Hakiki Hanyalah Allah semata. Maka Cintailah Pemilik Cinta.
"...Barangsiapa yang mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu lengan, dan barang siapa mendekat kepada-Ku satu lengan maka Aku akan mendekat kepadanya dua lengan, dan jika ia menghadap kepada-Ku dengan berjalan maka Aku menemuinya dengan berlari.”
Iman Prasojo
Hidup tidak pernah membatasi, tapi kita lah yang selalu membatasi hidup. Ayat-ayat Allah tidak dibatasi oleh kitab-kitab suci atau pun Hadist,tetapi kita lah yang selalu membatasi ayat-ayat Allah. Tak ada Ilmu mengenal Allah sebaik Ilmu Rasa, maka belajarlah Ilmu Rasa (Tasawuf)!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar